Senin, 31 Desember 2012

3 Tips untuk Shooting Potret dalam cahaya matahari

Ini hari yang cerah dan kau keluar dengan teman-teman memanfaatkan cuaca yang baik. Anda memutuskan untuk membawa kamera - setelah semua hari apa yang lebih baik untuk menembak beberapa potret teman 

Anda dari hari yang cerah - cerah cahaya = gambar besar bukan? 
Sayangnya banyak cahaya tidak selalu sama dengan gambar besar - bahkan kadang-kadang bila Anda menembak potret di bawah sinar matahari terang yang Anda bisa lari ke masalah nyata. 
For starters pemotretan di bawah sinar matahari tengah hari cerah di mana cahaya datang langsung dari atas akan berarti bahwa subjek Anda dapat memiliki beberapa bayangan pemain cukup berat pada bagian wajah mereka. 
Tidak hanya itu, jika Anda pernah berpose untuk seseorang mengambil gambar di bawah sinar matahari cerah Anda akan tahu betapa sulitnya kadang-kadang dapat melihat alam dan tidak berakhir tampak seperti kau meringis kesakitan sambil menyipitkan mata untuk menjaga Ming keluar dari mata Anda. 
Jadi, apa yang harus dilakukan? 
Berikut ini tiga tips sederhana untuk pemotretan potret dalam cahaya matahari terang. Aku telah membuat mereka cukup mendasar bagi anda yang berada di luar dan sekitar dan tidak ingin menyeret sebuah studio outdoor bersama dengan Anda!

1. Fill Flash
 
Rasanya sedikit aneh switching lampu kilat dalam sinar matahari cerah tapi salah satu saat terbaik untuk melakukannya. Mereka melemparkan bayangan berat pada wajah subjek Anda (terutama di bawah mata) oleh matahari tengah hari dapat menjadi sesuatu dari masa lalu dengan cahaya sedikit tambahan dari flash popup kamera Anda.Banyak kamera akan memungkinkan Anda untuk mengontrol intensitas dari flash dengan kompensasi flash mereka berfungsi jadi jangan puas dengan tembakan pertama Anda - dial ke atas atau kembali sedikit setelah Anda mengambil gambar tes pertama sampai Anda mendapatkan yang bagus alam cahaya.
Bonus dari menggunakan flash mengisi sedikit adalah bahwa ia sering menggelapkan latar belakang Anda sedikit yang dapat memberikan gambar Anda sedikit lebih punch dan membuat berdiri subjek Anda itu sedikit jauh dari latar belakang mereka. Isi flash juga akan membuat catchlight kecil di mata subjek Anda, memberikan mata mereka yang bersinar ekstra!Kadang-kadang menggunakan flash mengisi juga akan memungkinkan Anda untuk menembak dengan matahari di belakang subjek Anda - ini berarti wajah mereka tidak ada sinar matahari langsung pada mereka tetapi mereka memiliki cahaya sedikit kembali jatuh pada rambut mereka dan bahu yang dapat membuat dampak yang bagus.

2. Shoot in the shade

Cara lain yang mudah untuk menghentikan bayangan pada wajah subjek Anda adalah berpindah sederhana mereka (dan diri Anda sendiri) ke dalam bayangan yang lebih besar dan untuk menembak di tempat teduh.Kuncinya adalah untuk mencari tempat di mana mereka tidak memiliki gelap tapi menyenangkan bahkan cahaya yang jatuh pada mereka. Jadi menghindari belang-belang cahaya di bawah beberapa pohon pohon atau Anda akan mendapatkan tempat di wajah mereka tapi pergi untuk sesuatu dengan cakupan bahkan menyenangkan.Jika Anda pergi untuk kepala ketat ditembak Anda bahkan mungkin bisa pergi dengan memiliki seseorang memegang payung atau objek lain untuk membuat beberapa bayangan di wajah mereka (selama orang lain adalah dari ditembak).

3. Find a Reflectoritu tidak mungkin bahwa Anda akan mengangkut reflektor yang tepat sekitar dengan Anda (walaupun saya tahu beberapa pembaca DPS selalu bepergian dengan reflektor lipat kecil di tas kamera mereka), tetapi itu tidak berarti Anda tidak dapat menggunakan prinsip yang sama untuk mental sedikit cahaya wajah subjek Anda untuk membantu menerangi beberapa wilayah gelap. 

banyak setiap putih (atau cahaya) permukaan dapat bertindak sebagai reflektor cahaya Pretty dan diadakan di sudut kanan Anda dapat menggunakannya subjek Anda memberikan cahaya tambahan sedikit. Satu fotografer kami berbicara dengan beberapa waktu lalu bersumpah dengan selalu mengenakan t-shirt putih untuk ini, tetapi Anda bisa mendapatkan hasil yang serupa dengan posisi subjek Anda dengan dinding putih atau posisi objek putih banyak hanya keluar dari bingkai untuk memantulkan cahaya. Aku bahkan melihat satu fotografer teman mengambil aluminium foil dari piknik dan menggunakannya untuk membantu membuat sebuah reflektor (meskipun hal itu menciptakan sedikit 'belang-belang' cahaya pada subjek nya. Tips Bonus: Dapatkan Kreatif  
Setelah Anda mengambil beberapa potret bagus dengan tips di atas, mengapa tidak mencoba beberapa percobaan dan menggunakan cahaya terang untuk melihat apakah Anda dapat menyuntikkan sedikit kreativitas dalam gambar Anda. Anda mungkin mengambil satu dengan faktor WOW. Untuk mencoba menciptakan beberapa suar lensa dengan menembak ke matahari (hanya berhati-hati untuk tidak membakar mata Anda melihat langsung ke dalamnya).Atau Anda dapat mencoba beberapa siluet gambar untuk potret dengan sedikit misteri dan drama. Apa tips lain yang akan Anda berikan untuk menembak seseorang mencari potret dalam terang sinar matahari?

Sumber : http://www.studiofotografer.com

Kamis, 27 Desember 2012

Tips Membuat Foto Human Interest

Human Interest atau yang lebih di artikan sebagai kegiatan manusia merupakan suatu objek yang sangat bagus untuk dijadikan bahan sebuah karya photography. Bahkan Human Interest mempunyai disiplin tersendiri dalam dunia photography.
 

Biasanya yang dituangkan dalam aliran Human Interest ini adalah interaksi manusia, baik itu dengan alam, tumbuhan, hewan dan antar manusia itu sendiri. Namun kebanyakan yang menjadi objek foto dari aliran human interest ini adalah interaksi antara manusia dengan manusia itu sendiri.
Kali ini kita coba jabarkan beberapa trik dakam mengambi foto yang berjenis/aliran human interst.
1.       Jangan lewatkan moment.
 
 
 
Moment adalah hal pentin dalam sebuah karya foto. Dengan jeli melihat moment maka hasil karya kita akan menjadi sesuatu yang berharga.
    
2.       Kuatkan konsep
Sudah jadi rahasia umum dengan adanya konsep maka foto yang kita hasilkan akan membuat karya kita lebih berisi.
3.       Perhatikan komposisi
Hal yang tidak bisa disepelekan dalam sebuah karya photograpy adalah pengaturan komposisi yang tepat. Sering berlatih akan membuat kita tanggap dalam membuat komposisi dalam karya photography yang kita buat.
4.       Gunakan lighting alami.
Bagian ini tidaklah harus wajib, namun menggunakan lighthing alami lebih di sarankan dari pada menggunakan flash karena warna yang dihasilkan akan lebih baik.

5.       Setting
Adakalanya kita mempunyai konsep, dan konsep itu menuntut kita untuk mengatur objek yang akan kita tuangkan dalam sebuah karya. Karena objek kita adalah manusia kita masih bisa untuk mengatur mereka dengan catatan objek yang aka kita setting bersedia dan usahakan ekspresi yang didapatkan se natural mungkin.
 
 
 
6.       Tangkaplah ekspresi.
Karena yang kita inginkan adalah sebuah interaksi manusia maka ekspresi akan sangat penting dalam aliran photography ini.

Inilah beberapa trik dalam mengambil foto berjenis Human Interest, semoga bermanfaat dan mungkin diantara teman-teman ada yang bisa menambahkan silakan share disini.
Keep jepret, maju terus photography Indonesia

Minggu, 14 Oktober 2012

Haruskah Belajar Fotografi...?

Belajar photography

Pesatnya perkembangan fotografi dewasa ini berdampak dengan banyaknya media media pendidikan yang bisa menghantarkan kita untuk mengetahui dunia fotografi jauh lebih dalam lagi.
Beberapa orang memiliki kelebihan dengan bisa memotret dengan alamiah atau belajar secara otodidak. Ada juga yang memperoleh kemampuan foto dari sekolah secara formal atau tempat kursus.
Pada tahun 1980-an apabila kita ingin memperdalam ilmu fotografi haruslah keluar negeri. Dijaman sekarang ini belajar fotografi tidak harus keluar negeri, di dalam negeripun sekarang sudah menjamur tempat tempat belajar fotografi khususnya di kota kota besar di Indonesia. Selain dibangku kuliahan atau pendidikan formal banyak cara yang dapat kita coba dalam mempelajari fotografi. Bahkan dijaman digital ini kita masih bias belajar fotografi dari media internet. Namun semua tanpa didasari dengan kerja keras, ketekunan dan merasa puas diri maka seorang fotografer tidak akan sukses dalam tahapan belajar ini.
Dimana kita mempelajari fotografi :

1.Pendidikan Formal

Pendidikan formal fotografi adalah mempelajari fotografi di sekolah atau kuliah.
Pendidikan Formal dapat membuat kita menjadi lebih disiplin dalam mempelajari fotografi, dan juga memiliki mentor yang dapat membimbing kita sehinga proses belajar menjadi lebih efektif.
Jalur Formal biasanya biaya cukup mahal serta memiliki waktu yang tidak fleksibel karena kita harus mengikuti jadwal yang sudah ada.
Pendididkan Formal sama saja kita mengambil sebuah bidang studi dalam perkuliahan. Jadwal yang sudah diatur, pengajar yang sudah terjadwal hal tersebut akan lebih cepat menghantarkan kita jauh lebih cepat mempelajari dunia fotografi.

Biasanya program studi yang akan kita pelajari dalam pendidikan formal adalah :

- Sejarah fotografi
- Fotografi dasar
- Fotografi still life
- Fotografi fasion
- Foto jurnalistik
- Foto produk
- Foto pernikahan
- Fotografi alam dan satwa (wild life photography)
- Kamar gelap
- Industry fotografi
- Digital imaging

Apabila kita ingin memilih jalur formal dalam mengenal fotografi maka pilihlah sekolah yang sudah memiliki nama atau dikenal oleh banyak orang atau peling tidak sudah memiliki lulusan lulusan yang baik, karena kita sudah mengeluarkan biaya yang cukup banyak dan menyita waktu yang cukup lama dalam proses belajarnya jadi kita memilihlah yang terbaik dari yang baik.
Kesuksesan menjadi seorang fotografer tidak dilihat dari mana kita mengambil sekolahan atau gelar yang di sandangnya. Penilaian akhir dari seorang fotografer adalah hasil akhir dari karyanya. Kelebihan dari fotografer yang mengenyam pendidikan formal biasanya lebih menguasai teknik dan kuat dalam mengkonsep sebuah foto dengan berdasarkan teori yang dipelajarinya.

2.Pendidikan Informal

Pendidikan informal merupakan pendidikan fotografi yang sekarang ini sangat di gandrungi oleh para pendatang baru dalam dunia fotografi.
Pendidikan informal memilikin beberapa keungulan yakni biaya yang relative murah dan terjangkau serta memiliki waktu yang fleksibel dan kita dapat memilih materi apa saja sesuai kebutuhan yang kita mau. Namun dalam mengikuti pendidikan formal banyak fotografer menjadi tidak disiplin dalam mempelajari fotografi. Hal tersebut menyebabkan lamanya proses belajar.
Dimanakah pendidikan informal bisa kita peroleh…?

I. Workshop dan Seminar
Banyaknya workshop fotografi bisa kita ikuti,, hampir setiap minggu kita akan mendengar workshop photography di kota kota besar di Indonesia.
Kita akan dengan mudah mencari workshop di media internet, beberapa portal fotografi memfasilitasi event – event workshop. Maka rajin rajinlah searching untuk mencari workshop yang bagus.
Ikutilah beberapa workshop photography, jangan hanya satu kali. Karena belajar foto tidak bisa instan. Dengan mengikuti beberapa workshop serta seminar kita akan memiliki banyak sumber inspirasi dan ide ide kreatif yang baru.

Materi yang dapat kita peroleh dari workshop adalah :

- Oprasinal kamera
- Pengenalan dasar fotografi
- Teknik dasar fotografi
- Dasar dasar komposisi
- Model photography tingkat dasar
- Editing dan pengolahan foto
- Studio lighting tingkat dasar

Tips memilih workshop dan seminar:

Pilihlah beberapa workshop/seminar yang memiliki materi baik serta reputasi pembicara yang bagus. Dengan bekal informasi yang mungkin sudah kita miliki sebelumnya, kita dapat pastikan apakah sang pembicara dalam workshop/seminar itu kompeten atau tidak di bidangnya. Kalau Anda sama sekali tidak punya informasi tentangnya, cobalah bertanya kepada orang lain yang kira-kira mengetahuinya atau gali informasi dari media internet.
Sering kali seorang pembicara yang punya nama adalah juga seorang penulis buku. Dengan mengetahui bukunya, berarti Anda sudah memiliki referensi positif tentangnya.
Selanjutnya adalah perhitungkan cost akan kita keluarkan. Pada umumnya pembicara yang memiliki kompetensi tinggi dan terkenal, cenderung memasang tarif tinggi dalam workshopnya.
Pastikan sebelum kita mengikuti sebuah workshop bahwa materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan kita. Pertimbangkan relevansi materi atau isi yang dibicarakan dalam workshop/seminar dengan kebutuhan ilmu yang kita butuhkan. Kalau relevan, pertimbangkan untuk mengikutinya.


II. Buku & Artikel

Buku adalah jendela dunia, pililah buku buku yang dapat mengembangkan wawasan kita dalam fotografi. Dunia maya merupakan salah satu cara jalan pintas unutk bisa belajar fotografi. Begitu banyak e-book serta artikel artikel yang ada di media internet yang bisa baca unutk memperdalam belajar fotografi. Beberapa poltal fotografi banyak memfasilitasi beberapa artikel dan forum dalam membahas fotografi.
Cara paling efektif dalam mempelajari fotografi adalah memalui membaca, belilah bebera[pa buku panduan dalam mempelajari fotografi.
Luangkanlah waktu untuk membacanya, dengan membaca kita akan mempelajari hal hal yang baru. Beberapa fotografer banyak yang sukses dengan berbekal buku & artikel. Aplikasikan/praktekan lah hal hal yang baru kita pelajari dari buku & artikel. Kebanyakan dari kita hanya membaca saja namun malas mempraktekan. Dengan mempraktekan akan mempercepat proses belajar.

Tips memilih buku bermutu:
seringkali kita terkecoh dalam memilih buku yang bermutu, padahal kita sudah mengeluarkan uang yang cukup besar untuk membeli sebuah buku, akan tetapi isi dari buku tersebut tidak seperti yang kita harapkan. Bahasa yang sulit dipahami, berbelit belit dan membosankan.

Ada beberapa tips dalam memilih buku yang bermutu :
1. Bacalah sinopsisnya
Synopsis adalah ringkasan isi buku beserta kelebihan – kelebihanya. Biasanya synopsis di sajikan pada sampul belakang buku.
Bacalah synopsis bukunya sebelum memutuskan membeli.

2.Bacalah daftar isinya
Kita dapat mengetahui isi sebuah buku dengan melihat daftar isinya. Daftar isi merupakan poin demi poin yang terdapat dari sebuah buku.

3. Kenali penulisnya
Sebelum membeli sebuah buku ada baiknya kita cari tahu siapa penulisnya. Jika kita mengenal penulis buku tersebut sebagai penulis/praktisi yang berkualitas maka kita bileh merasa yakin membeli buku tersebut.

III. Club/Komunitas Foto
Komunitas atau club adalah organisasi sosial yang memilikin hobi yang sama. Di setiap kota kota besar di Indonesia umumnya sudah memiliki komunitas atau club fotografi. Ikutilah beberapa club/komunitas fotografi, dengan mengikuti sebuah club akan memperbanyak pertukaaran informasi, ilmu, tips dan trik dari para fotografer yang sudah lebih dulu terjun ke dunia fotografi.
Setelah mengikuti club luangkalah waktu untuk mengikuti beberapa kegiatan kegiatan club, hal ini cukup membantu untuk menambah refrensi serta ilmu ilmu yang baru dalam mengembangkan kemampuan kita.

Tips memilih club/komunitas:
Pilihlah club/komunitas yang berkwalitas, jangan memilih sebuah komunitas yang kegiatanya hanya berkumpul dan berbincang bincang di café saja. Pilihlah komunitas yang memiliki beberapa kegiatan rutin yang bisa mendorong kita jauh lebih dalam mengenal dunia fotografi.
Tanyalah dengan para pengurus/moderator dalam club/komunitas tersebut apa saja kegiatan kegiatan rutinya.
Club/komunitas yang bagus akan cepat mendorong kita mempelajari fotografi karena kita akan termotivasi dengan rekan rekan kita.


IV. Hunting fotografi
Hampir setiap akhir pekan kita sering mendengar Hunting Photography, Ikutlah beberapa Hunting Photography. Dengan kita mengikuti Hunting kita pun akan menambah portpolio kita dalam foto.
Pilihlah beberapa hunting yang bagus dan jangan gegabah dalam memilih hunting karena ini akan membuang budget percuma, jangan hanya tertarik dengan model yang cantik, lokasi yang bagus namun sesuaikan dengan kebutuhan portpolio kita.
Sempatkanlah sharing dengan rekan seprofesi saat hunting berlangsung, biasanaya kita malu untuk bertanya dengan teman baru. Dengan banyak bertanya dengan rekan seprofesi akan menambah berbagai wawasan yang baru.

Tips memilih hunting fotografi:
Ingat Hunting di buat untuk mempermudah fotografer untuk membuat porpolio.
Terkadang hunting fotografi disalah artikan untuk memamerkan gear kamera yang kita punya.
Jangan pernah minder dengan camera atau gear peserta lain.
Pilihlah hunting yang dapat menambahkan portpolio kita, jangan gegabah memilih hunting.


Tips dalam memilih hunting fotografi :
1. Kenali penyelengaranya
Dengan kita mengenal dan mengetahui penyelengara hunting maka kita tidak akan tertipu dalam mengikuti hunting tersebut

2. Cari tahu konsep huntingnya
Cobalah bertanya dengan penyelengara apa konsep huntingnya, apabila penyelengara melaksanakan hunting model maka kita wajib tahu siapa modelnya, apa wardrobe yang dipakai, apa saja susunan acaranya.

3. Sesuaikanlah dengan portpolio kita
Jangan mengikuti beberapa hunting dengan konsep yang hampir mirip padahal kita sudah memiliki stok foto atau portpolio yang sama.

V.Belajar dari kesalahan
Perbanyak menekan tombol shooter kamera, semakin banyak kita melakukan kesalahan dalam mengambil sebuah peristiwa maka semakin banyak belajar dari sebuah kesalahan. Kesalahan adalah proses belajar yang benar.
Sediakan waktu extra untuk mengevaluasi hasil jepretan kita, diskusikanlah dengan rekan seprofesi hasil jepretan kita. Mintalah masukan yang positif dari mereka agar kita dapat memperbaiki kembali hasil jepretan kita.
Minat dan tekat saja tidak lah cukup unutk menjadi seorang fotografer yang sukse. Kemampuan fotografi akan baik dan benar benar kita kuasi apabila kita secara serius mempelajari seluk beluk dan menjalami dunia fotogtafi.


Tips belajar dari sebuah kesalahan :
Kesalahan tidak semuanya buruk. Kesalahan akan memberikan dasar pengalaman baru kepada kita dan biasanya kita akan lebih cepat belajar sebuah pelajaran dari sebuah kesalahan.
Ada kalanya suatu waktu kita akan menemukan titik bosan dalam belajar foto, apalagi saat kita mencoba foto dengan berbagai cara namun masih saja jelek. Rasa bosan merupakan hal yang wajar, ini sering dialami oleh para fotografer baru, untuk mengatasi hal tersebut cobalah bangkit kembali dengan berburu foto sambil berekreasi dengan keluarga atau lihatlah pamera pamera foto, hal ini akan memicu semangat kita kembali unutuk terus belajar fotografi.
Jangan pernah putus asa dalam belajar, terus lah jepret….
 
SUMBER :
Kiki Photography

[Penulis Buku Tips Praktis Bisnis Fotografi]