Minggu, 01 Desember 2013

Rabu, 28 Agustus 2013

Teknik Fotografi untuk Pengambilan Foto Makro

Melihat foto bunga yang tampak begitu detail hingga ke putik-putiknya atau foto belalang hingga kakinya tampak jelas tentu menyenangkan, lalu bagaimana teknik fotografinya? Jawabannya adalah menggunakan teknik foto makro. Mendengar kata makro sebagian orang mungkin berpikir bahwa foto makro itu adalah foto untuk objek yang berukuran besar. Padahal justru sebaliknya, objek fotonya malahan kecil namun dengan teknik fotografi khusus, gambar menjadi tampak lebih besar tapi tetap jelas

Teknik Fotografi Makro dan Cara Penggunaannya
Tekni fotografi bagi yang ingin mengambil gambar makro adalah sebagai berikut:
1. Tentukan objek yang ingin diambil. Pastinya objek adalah benda-benda kecil.
2. Objek benda mati. Pada tahap awal akan lebih mudah jika kita menggunakan objek benda mati seperti bunga atau polpen.
3. Buat pengaturan menjadi makro. Kamera digital banyak yang menggunakan simbol bunga untuk pengaturan makro. Pilih saja menu tersebut.
4. Foto makro biasanya fokus pada salah satu titik/objek dan mengaburkan objek lainnya. Misalkan bunga, kita bisa membuat fokus ujung bunganya saja dan membuat blur tangkainya.
5. Setelah kamera disetting makro, arahkan lensa pada objek.
6. Tekan setengah dari tombol bidik dan temukan fokus yang diinginkan. Jika dengan sekali pencet belum ketemu, pencet sampai beberapa kali sampai kita dapatkan fokus.
7. Setelah fokus didapat, pertahankan posisi menekan tombol bidik setengah lalu pencet lebih dalam hingga foto terambil.

Cara ini bisa juga diterapkan ketika kita melakukan pengambilan untuk benda kecil yang bergerak seperti kupu-kupu, semut, dan belalang. Hanya saja karena hewan cukup sensitif dengan pergerakan manusia, kita musti mengambil foto dengan jarak yang lumayan jauh. Di sini akan cukup repot kalau kita menggunakan kamera pocket. Jadi jika ingin serius mendalami foto makro dan tertarik dengan pengambilan objek bergerak, akan lebih mudah jika menggunakan digital SLR. Hanya saja harganya memang relatif lebih mahal dari kamera pocket biasa. Tinggal mana yang anda inginkan, kalau sekedar ingin berlatih mengambil foto makro bisa lebih dulu memilih objek yang berhenti. Mudah bukan teknik fotografi ini?

Teknik Fotografi Makro untuk Objek Produk
Ketika kita mengambil gambar produk berupa makanan atau minuman, teknik fotografi yang dipakai biasanya juga menggunakan foto makro. Hanya saja cara pengambilannya berbeda dengan ketika kita mengambil foto bunga tadi. Untuk produk, usahakan kita mengambilnya dengan kecerahan yang optimal dan pengambilan gambarnya jangan sampai ada bayangan. Caranya mudahnya adalah bikin studio mini berupa kotak. Agar tidak menghabiskan banyak dana kita bisa menggunakan kardus lalu di setiap sisinya ditempeli kertas putih. Setelah itu letakkan objek di dalam kardus dan beri pencahayaan. Berikan lampu secukupnya hingga anda dapatkan kecerahan maksimal dan tidak ada bayangan yang terbentuk. Ketika objek sudah bisa diambil gambarnya, lakukan teknik fotografi makro sebagaimana yang dituliskan diatas. Selamat mencoba.

Sumber : http://belajarphotography.com

Kamis, 15 Agustus 2013

Makna Selembar Foto





Ketika seseorang melihat selembar foto, apa sebenarnya yang ia lihat? Hanya gambarnya atau cerita dalam gambar tersebut? Atau pesan tertentu dari simbolisasi gambar? Atau kenangan tertentu?

Pada dasarnya selembar foto adalah media ungkapan berkomunikasi seorang fotografer kepada pengamat foto tersebut.  Sebuah foto  adalah ungkapan bahasa gambar/visual seseorang. Jika kita mengarahkan kamera ke suatu obyek tertentu, dalam benak pemotret akan muncul keinginan memperlihatkan hasil fotonya kepada “seseorang”. Seseorang di sini bisa dirinya sendiri sebagai penikmat, maupun publik secara luas. Keingian bercerita terkadang menjadi kebutuhan seseorang. Sehingga pada saat itulah foto menjadi alat untuk berkomunikasi, sebagai media untuk bercerita.

Untuk dapat mengungkapkan secara baik melalui foto, maka tata bahasa yang digunakan pun harus tepat dan sesuai dengan konteksnya. Tata bahasa dalam bahasa visual fotografi meliputi penerapan teknik, komposisi dan tata cahaya, serta estetika. Aplikasi yang tepat menyebabkan seorang pengamat akan memahami dan mengerti arti ungkapan fotografernya .

Banyak ragam informasi yang dapat diungkapkan pemotret kepada audiensnya, sehingga muncul istilah-istilah dan kategori dalam fotografi yang mengacu pada obyek pemotretannya, seperti: foto pemandangan, foto anak, foto model, foto still life (alam benda), foto produk, foto arsitektur, dan sebagainya. Selain itu muncul juga istilah dalam fotografi  yang mengaju pada tujuan pemotretannya, misal: foto komersial, foto seni, foto dokumentasi, foto jurnalistik, foto salon, dan lain sebagainya .

Bagaimanapun sederhananya sebuah tujuan pemotretan, maka yang harus diperhatikan adalah ketrampilan pengoperasian kamera. Menguasai kamera adalah ketrampilan wajib. Setiap kamera memiliki karakteristiknya sendiri, oleh karena itu kamera yang kita miliki harus dipahami cara kerjanya.

 Ketrampilan dasar yang lain adalah tata cahaya. Meskipun fotografi  membutuhkan cahaya, namun bukan sembarang cahaya yang dapat membentuk foto. Ada banyak pengaturan cahaya, yang mendasari pembuatan foto . Baik itu mengenai arah cahaya, maupun kualitas cahayanya. Ada lighting dari depan, samping, maupun dari belakang obyek. Ada juga cahaya yang soft, untuk memotret wanita dan anak-anak, dan cahaya yang hard untuk memotret pria.

Terakhir, foto tidak hanya indah, namun juga harus implisit ada pesan di dalamnya. Ada sesuatu yang ingin disampaikan. Penikmat pun diharapkan menangkap pesan tersebut, dan merenungi makna yang terkandung.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Tentang kode error pada kamera DSLR Canon

Kamera digital khususnya DSLR adalah peranti yang rumit, gabungan antara mekanik, optik dan elektronik yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan gambar digital. Adakalanya hal-hal tidak berjalan dengan semestinya dan kamera menunjukkan adanya error di layar LCD, biasanya diikuti dengan kamera tidak bisa dipakai memotret. Khusus untuk DSLR Canon, kode error disertakan untuk mengidentifikasi masalahnya, walau bagi pengguna kode-kode ini hanya angka yang tidak dipahami apa maksudnya.

Untuk sekedar memahami masalah apa yang sedang terjadi, kami sajikan tulisan mengenai arti kode error kamera Canon, lalu mengambil langkah diagnosa dan upaya sederhana untuk mengatasi error tersebut. Tapi tulisan ini bukan untuk meminta anda memperbaiki sendiri kamera dalam arti reparasi atau ‘bongkar pasang’. Selalu konsultasikan dengan perwakilan servis resmi Canon terdekat dan bila dalam masa garansi semestinya anda tidak perlu keluar biaya perbaikan.
Error di kamera Canon bisa terjadi karena banyak kemungkinan, mulai dari koneksi data bodi ke lensa, masalah di kartu memori, shutter unit sampai masalah yang tidak spesifik. Untuk kodenya sendiri bisa digolongkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok kode umum dari awal DSLR Canon dan kelompok error di kamera modern.
Kode error umum :
Err 01: Lens to body communication error
‘Communications between the camera and lens is faulty. Clean the lens contacts.’
Komunikasi lensa dan kamera entah mengapa bisa jadi bermasalah, misal  di dalam lensa itu sendiri, mungkin bodi kamera, atau sesuatu yang sederhana seperti sidik jari luntur pada pin kontak data di mount lensa. Bila error terjadi, kamera tidak bisa mengenal lensa yang dipasang apalagi membaca informasi pengukuran jarak dari lensa.
Err 02: Memory card error
‘Card cannot be accessed. Reinsert/change card or format card with camera.’
Ada masalah dengan komunikasi antara kamera dan kartu memori (sekali lagi, bisa jadi di dalam kamera, atau kartu), atau kamera telah mendeteksi kesalahan yang berbeda dengan kartu tertentu.
Err 04: Card full
‘Cannot save images because card is full. Replace card.’
Kamera mendeteksi bahwa tidak ada ruang yang tersedia untuk penyimpanan gambar pada kartu memori. Bisa jadi memang kartunya penuh, atau entah kenapa ruang kosong yang ada di kartu tidak terbaca oleh kamera.
Err 05: Built-in flash obstruction
‘The built-in flash could not be raised. Turn the camera off and on again.’
Kamera dengan built-in flash bisa mengalami error seperti ini, misal ada sesuatu yang menghalangi flash terbuka ke atas atau faktor lain.
Err 06: Self-cleaning  sensor malfunction
‘Sensor cleaning is not possible. Turn the camera off and on again.’
Ada masalah dengan sistem mekanisme pembersihan debu pada sensor dengan cara menggetarkan sensor. Mungkin mekaniknya sudah lemah akibat terlalu sering melakukan proses sensor cleaning.
Err 99: Kode ‘klasik’ untuk masalah yang tidak spesifik
Error 99 merupakan pesan kesalahan yang mungkin paling sering dialami para pemilik Canon di seluruh dunia. Pesan ini tidak memberi informasi spesifik tentang apa yang sedang terjadi dan sebaiknya dikonsultasikan dengan servis resmi Canon terdekat.
Kode error khusus :
Kode berikut ini lebih spesifik dan mulai digunakan pada kamera DSLR Canon modern, dengan tujuan membantu mengetahui lebih detil bagain apa yang sedang terganggu.
Err 10: file malfunction
Kamera menemukan  kesalahan dalam file yang ditulis (atau berusaha untuk ditulis) ke kartu memori.
Err 20: mechanical malfunction
Kemungkinan gangguan mekanik ada di komponen cermin (yang bergerak naik turun), shutter atau bukaan diafragma lensa.
Err 30: Shutter malfunction

Shutter unit yang macet
Berbeda dengan Err 20, yang satu ini  menunjukkan masalah dengan shutter unit … itu bisa berupa masalah mekanis (shutter macet karena usia pakai), atau semacam kesalahan komunikasi elektronik antara kamera dengan shutter unit.
Err 40: power source malfunction
Sebuah kesalahan internal dalam mendapatkan daya dari baterai untuk beberapa bagian dari kamera telah terdeteksi. Kemungkinan besar, itu bukan sekedar baterai yang lemah, lebih cenderung pada indikasi baterainya bermasalah.
Err 50: electronic control malfunction
Kebalikan dari error mekanik, kode ini menyatakan ada masalah dengan elektroniknya. Ini rumit, karena mungkin pada prosesor atau sirkuit elektronik kamera.
Err 70: Image malfuction
Sesuatu yang berhubungan dengan data yang sedang ditulis ke kartu memori terdeteksi  bermasalah  … ini mungkin bukan kesalahan memori kartu yang sederhana, walaupun tentu saja yang tidak dapat dikesampingkan.
Err 80: electronic control or image malfunction
Error ini juga berhubungan dengan elektronik dan gambar, namun lebih spesifik pada kendali elektronik seperti roda, tuas atau tombol.

Apa yang harus Anda lakukan?
Pertama, ingat bahwa masalahnya mungkin hanya terjadi sekali dua kali, entah mengapa lalu setelah itu normal kembali. Jika Anda keluarkan baterai kamera selama beberapa detik, dan kemudian dipasang kembali,  pada dasarnya itu adalah booting ulang kamera - seperti restart komputer, kadang-kadang bisa berhasil. Jadi secara umum, ini adalah langkah awal yang harus dilakukan  jika Anda menemukan pesan kesalahan.
Tapi itu mungkin tidak selalu bekerja. Setelah memasukkan kembali baterai, kamera bisa jadi terus menampilkan pesan kesalahan, atau mungkin kembali muncul setelah Anda mencoba untuk memotret lagi. Untuk kasus spesifik seperti kontak bodi dan lensa, coba lepaskan lensa dan lihat kontak data apakah kotor atau berkarat. Bersihkan dengan hati-hati dengan kain lembab yang lembut (jangan gunakan penghapus) dan coba pasang lagi lalu hidupkan. Untuk masalah yang berkaitan dengan memori, coba format memori atau ganti dengan memori lain.
Bila masalah tetap berulang, jangan coba perbaiki sendiri. Bawalah kamera ke servis resmi dengan menceritakan error yang terjadi, upaya yang telah anda lakukan, dan siapkan kartu garansi bila masih dalam masa garansi.
Sumber :
http://www.learn.usa.canon.com/resources/articles/2012/eos_error_msgs.shtml
http://www.canon.co.uk/Support/Consumer_Products/products/cameras/Digital_SLR/index.aspx
No related posts.

Kamis, 08 Agustus 2013

TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI

High Speed Photography
Sebuah teknik fotografi yang memanfaatkan hasil yang terjadi karena menggunakan kecepatan shutter speed yang tinggi
Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang tinggi (cahaya hanya mengenai film/sensor dalam waktu yang sangat singkat) :
o Menggunakan Film speed tinggi → film yang peka cahaya dapat menerima cahaya lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat
o Menggunakan lensa dengan Maximum Aperture besar → banyak cahaya yang masuk sehingga shutter speed harus tinggi

Efek High Speed Photography :
o Subjek bergerak menjadi Freeze (beku/diam)
o Bila menggunakan aperture besar, DOF menjadi sempit

• Slow Speed Photography
Sebuah teknik fotografi yang memanfaatkan hasil yang terjadi karena menggunakan kecepatan shutter speed yang rendah
Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang rendah (cahaya mengenai film/sensor dalam waktu yang lebih lama) :
o Menggunakan Film speed rendah → film yang tidak peka cahaya memerlukan waktu pencahayaan yang lebih lama
o Memilih f-number besar pada lensa → cahaya sedikit masuk sehingga shutter speed harus rendah

Efek High Speed Photography :
o Subjek bergerak menjadi ‘motion blur’
o Bila menggunakan aperture kecil, DOF menjadi luas

• Panning
Sebuah teknik slow speed fotografi dengan menggerakkan kamera pada saat pemotretan dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus sedangkan background terlihat blur.
Cara untuk melakukan teknik Panning:
o Gunakkan shutter speed yang rendah. Mulai dari 1/60 kemudian eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut.
o Pada saat subjek mendekat, arahkan kamera dan fokus.
o Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti gerakkan subjek sampai subjek menjauh.

• Zooming
Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan merubah focal length lensa pada lensa zoom (dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa) sehingga menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat (zoom in) atau menjauh (zoom out).
Cara untuk melakukan teknik Zooming:
o Atur agar kamera dalam keadaan stabil
o Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30
o Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang zoom pada lensa sesuai dengan efek yang diinginkan apakah zoom in atau zoom out

• Hyperfocal
Untuk mendapatkan DOF yang p y g luas dapat saja atur jarak fokus di Infinity.
Tapi dengan teknik Hyperfocal dapat menghasilkan DOF yang lebih luas.
Cara untuk melakukan teknik Hyperfocal:
o Pilih aperture
o Atur gelang fokus pada lensa sehingga tanda fokus Infinity (∞) berada
pada angka aperture (yang dipilih pada langkah di atas) di skala Depth Of
Field.

• Selective Focus
Sebuah teknik fotografi dengan memanfaatkan Depth of Field untuk
mengisolasi / memisahkan subjek dari objek-objek lain yang berada
didekatnya.
Teknik ini berguna ketika subjek berada diantara background dan foreground
yang kompleks/crowded.
Cara untuk melakukan teknik Selective Focus:
o Fokus pada subjek
o Baca jarak subjek di gelang fokus lensa
o Dengan berpatokan pada skala Depth Of Field, pilih Aperture berdasarkan luas Depth of Field yang diinginkan untuk mengisolasi subjek.
Misalkan subjek adalah 0.7 m
Untuk mendapatkan subjek yang fokus dari jarak 0.5 m sampai 1 m maka dipilih F/8

• Bulb
Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan menggunakan shutter
speed yang sangat lambat (> 1 detik).
Untuk menggunakan teknik ini pada kamera harus ada pilihan shutter speed
lebih lama dari 1 detik atau fitur shutter speed :
o B (Bulb) – Shutter akan terus terbuka selama tombol shutter ditekan
o T (Time) – Shutter akan terus terbuka sampai tombol shutter ditekan kembali

Cara untuk melakukan teknik Bulb:
o Atur agar kamera dalam keadaan stabil
o Atur shutter speed > 1 detik atau gunakan seting B atau T.
o Jangan tekan tombol shutter dengan jari tangan karena akan menimbulkan getaran.
Gunakan:
• Camera timer untuk kamera digital
• Cable release untuk kamera analog dengan seting B atau T
• Wireless remote untuk kamera digital atau analog dengan seting T
 -dari berbagai sumber-

Rabu, 07 Agustus 2013

Bagaimana supaya foto tidak blur

Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga foto menjadi blur.  

Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur

Pertama adalah setting kecepatan rana Anda terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa Anda. Pada umumnya, supaya foto Anda tidak blur akibat getaran tangan kita, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila Anda mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka Anda memerlukan kecepatan rana 1/100. Rumus ini berlaku bila Anda mengunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera Digital SLR yang ada dipasar, sebagian besar mengunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax mengunakan 1.5X dan Olympus mengunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi sedikit lebih rumit. Kembali ke contoh awal dimana Anda memutuskan mengunakan rentang fokal 100mm di kamera Canon Rebel yang mengunakan 1.6X jadinya minimal Anda harus mengunakan 1/160 untuk mencegah blur. (Didapatkan dari 100mm X 1.6). Mengapa semakin besar rentang fokalnya, Anda harus mengunakan kecepatan rana yang lebih cepat? hal ini dikarenakan semakin besar rentang fokal, maka semakin sensitif sensor dalam menangkap getaran.  Faktor kedua adalah benda yang Anda foto bergerak cepat, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak subjek foto tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain basket orang orang berlari, minimal Anda memerlukan 1/500. Untuk penari dan penyanyi, biasanya 1/200 cukup, dan untuk foto manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik. Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru yaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat karena ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran. Kalau teori ini benar, maka kamera yang berukuran 15 megapiksel akan lebih rawan blur daripada kamera yang berukuran 6 megapiksel.

Cara mencegah

Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbagi atas dua kategori. Yang pertama dibuat dalam kamera, satunya lagi didalam lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain yaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeda. Teknologi ini bisa membantu Anda tapi tidak bisa membantu secara total. Misalnya yang tadinya Anda harus mengunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, Anda bisa mengunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak bisa mencegah blur saat And amengambil foto orang atau benda yang bergerak cepat. Hal lain yang bisa digunakan untuk mencegah blur antara lain yaitu teknik memegang kamera atau teknik pernafasan. Dengan menahan nafas saat mengambil gambar, dan memposisikan tubuh dengan rapat atau menyender di dinding, bisa membantu mengurangi getaran yang menghasilkan blur.  

Sumber : oom digit

Jumat, 02 Agustus 2013

Mengenal Jenis jenis lensa dalam fotografi

Lensa terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan focal length / rentang lensa.

Lensa Prime atau Fixed focal length

Prime lens adalah lensa yang hanya memiliki satu rentang fokal sehingga tidak bisa zoom. Lensa prime terkenal untuk potret, kegiatan olahraga dan lain-lain. Beberapa lensa prime yang sering terkenal dan sering digunakan yaitu 50mm, 85mm, 135mm, dan 300mm. Perbedaan antara lensa prime dengan lensa zoom dapat dibaca disini.

Lensa Standard Zoom

Lensa ini disering disebut juga lensa jalan-jalan. Lensa ini biasanya mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal ini sangat fleksibel dan 80% dari foto Anda kemungkinan di jepret mengunakan lensa ini. Contoh: Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR, Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8 dan sebagainya. 

Wide Angle Zoom

Lensa Wide Angle zoom adalah lensa yang populer bagi fotografi pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan perspektif yang dinamis. Contoh: Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10-22mm, Tokina 12-24mm, dan sebagainya.

Telephoto Zoom

Lensa Telephoto ini dapat membuat objek yang jauh terasa dekat. Sangat populer dikalangan fotografer binatang liar, olahraga, fotojurnalistik dan banyak lagi. Lensa ini juga populer untuk potret karena kemampuannya dalam mengkompresi latar bekalang sehingga model Anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh: Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.

Lensa Superzoom (lensa sapu jagat)
Lensa ini seperti gabungan dari lensa standard zoom dengan telephoto zoom. Rentang fokal lensa ini sangat lebar, dari 18mm sampai telephoto 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan dan travel. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya secara umum tidak seprima lensa standard atau lensa telephoto.

Lensa Makro

Lensa Makro adalah lensa ideal untuk mengambil foto close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang difoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa Makro kadang dipakai untuk potret karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm. Tapi banyak yang tidak menyukai hasil foto potret dengan mengunakan lensa makro karena terlalu tajam, sehingga ketidaksempurnaan dalam kulit menjadi terlalu ketara di foto. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan lensa zoom melainkan prime.
Demikian tipe-tipe lensa umum yang Ada, semoga membantu Anda dalam memutuskan lensa yang paling cocok digunakan untuk kesempatan yang ada.

Sumber : Om Digit Leave a Komentar

Selasa, 30 Juli 2013

TIPS MERAWAT KAMERA DIGITAL ANDA

Siapa yang tak kenal dengan kamera digital DigiCam? Bagi sebagian besar orang mungkin sudah tak asing atau bahkan sangat membutuhkannya dalam mendukung pekerjaannya sehari-hari, layaknya kebutuhan akan perangkat komunikasi. Walau sudah sangat mahir dalam menjalankan atau mengoperasikannya, namun tak semua dari para pengguna kamera itu mengetahui bagaimana cara merawat kamera dengan benar agar terhindar dari kerusakan dan berumur panjang.

Berikut ini adalah beberapa tips perawatan kamera, agar kamera bisa berfungsi dengan baik dan maksimal serta berumur panjang :

Jauhkan dari Kapur Barus
Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat ‘ampuh’ terhadap kamera, yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahka uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat ‘flek’ pada lensa.

Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk dan kering. Jika harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal bagi anda, anda bisa mencari media penyimpanan alternatif sebagai penggantinya. Seperti misalnya, anda dapat menyimpan kamera dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembabannya. Atau, anda bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyimpannya.

Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa diperbaiki lagi. Maka, jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.

Hindari Kontak Langsung dengan Sinar Matahari
Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik yang lainnya

Jagalah dari Goncangan yang Berlebihan
Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan. Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.

Bersihkan Kamera dan Lensa
Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian luar fisik kamera, gunakan lap kering yang bersih dan tak kasar. Sedangkan untuk bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Selain blower, juga bisa digunakan kuas berserabut halus, yang belum pernah dipergunakan pada benda yang lain.
Untuk membersihkan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air keringat dari pemakai, pakailah tissue khusus yang banyak dijual di toko

Hindari Goresan pada Lensa
Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang ‘bodycup’ penutup saat lensa dilepas dari badan kamera

Hindari Air Laut
Jika anda menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali yang memang dirancang untuk bisa beradaptasi dengannya.
Sehabis digunakan di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur ke dalam air laut, langsung rendam kamera anda ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas-bekas air laut.
Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.

Service di Tempat Terpercaya atau Resmi
Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke tempat khusus, terpercaya dan malah lebih bagus yang resmi. Jangan tunggu kamera rusak kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah ‘servis besar’, yang meliputi pembersihan bagian dalam kamera, seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera.
Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian anda, karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.

Sumber : http://studiofotografi.com

Sabtu, 20 Juli 2013

TIPS MEMILIH KAMERA DIGITAL

Memilih Kamera Digital itu gampang-gampang susah, berikut ini beberapa tips-nya :

Sesuaikan keperluan Megapixel
 
Banyak iklan yang mengexpose megapixel, namun banyak juga dari kita tidak mengerti sampai sebesar apa megapixel yang kita butuhkan. Biasanya, semakin besar megapixel dari sebuah kamera, harganya juga akan semakin mahal, namun untuk kualitas gambar, megapixel yang besar tidak menjamin kualitas yang baik. Sebuah kamera digital dengan 2 megapixel sudah cukup untuk foto sehari-hari dan cukup untuk dilihat di layar komputer dan dicetak sampai dengan ukuran 6R. Jika anda berencana membeli kamera dan akan mencetak pada ukuran lebih besar, setidaknya diperlukan 4 megapixel. Selanjutnya jika masih mau mencetak lebih besar lagi, maka megapixel yang semakin besar sangat anda butuhkan. Namun jika dipaksakan, kamera dengan megapixel yang kecil masih bisa mencetak pada ukuran kertas yang besar, namun kadang-kadang hasilnya akan terlihat kabur.

Perhatikan battery dan chargernya
 
Jika kamera anda menggunakan battery lithium, pemakaiannya tidak terlalu memerlukan banyak perhatian, cukup dicharge dan pakai, kalo selesai dipakai, silahkan di charge lagi. Bebeberapa kamera menggunakan battery jenis AA. Untuk jenis ini, kita bisa memilik menggunakan battery Alkaline, atau battery yang bisa diisi ulang. Kami selalu menyarankan setiap user untuk menggunakan battery jenis isi ulang dibandingkan jenis Alkaline, memang harga battery isi ulang sedikit lebih mahal dibandingkan Alkaline, tetapi kemampuanya dipakai beberapa kali (diisi ulang bisa sampai 500x pemakaian normal), maka harga battery ini akan menjadi jauh lebih murah. Penjelasan detail tentang battery ini, bisa dicari di artikel lain pada situs ini. Tetapi harap berhati-hati untuk tidak membeli battery isi ulang jenis AA yang palsu, karena sekarang sudah banyak beredar dipasaran.

Optical Zoom (dan Digital Zoom)
 
Perbesaran gambar secara optical (ini berbeda dengan digital zoom). Usahakan kita mendapatkan kamera dengan minimal 2x optical zoom. Sebagian besar kamera digital mempunyai fasilitas optical zoom, dan ini sangat berguna buat kepentingan kita mengabil gambar untuk jarak yang agak jauh dari tempat kita. Jangan terkecoh dengan digital zoom, rata-rata kamera digital semuanya mempunyai fasilitas digital zoom, namun hasil perbesaran dengan digital zoom akan mengakibatkan hasil foto kita jadi pecah dan tidak jelas. Sebaiknya apabila tidak terpaksa, usahakan untuk selalu menghindari pemakaian digital zoom. Digital zoom dapat juga di lakukan dengan software di PC.

Fasilitas Bantuan untuk low-light
 
Pada kondisi cahaya yang tidak terang, biasanya kamera akan kesulitan mendapatkan focus sebelum kita shoot object tersebut. Oleh karena itu, beberapa kamera digital dilengkapi dengan lampu bantuan (bentuknya bermacam-macam) yang berfungsi untuk membantu pengambilan foto pada tempat yang kurang cahaya. Ini sangat penting terutama pada pengambilan foto di dalam ruangan.

Perhatikan Memory Storagenya
 
Beberapa kamera mempunyai memory internal didalamnya, tetapi biasanya kapasitasnya tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, kita harus memastikan bahwa kamera digital kita dilengkapi dengan port untuk memory external, sehingga kita dapat memberikan tambahan memory sesuai dngan kebutuhan kita. Ada berbagai macam jenis memory yang dapat dipakai pada kamera digital, jenis dan bentuknya biasanya disesuaikan dengan jenis kamera digital tersebut. Harganya bervariasi, namun semakin besar kapasitasnya, maka harganya akan semakin mahal juga. Internal memory yang ada pada kamera digital bisa anda abaikan bila kamera digital tersebut tidak memiliki fasilitas tersebut.

Cobalah kamera tersebut sebelum membeli
 
Kamera digital hampir sama dengan digital media lainnya, biasanya dilengkapi dengan menu dan tombol-tombol pengontrol untuk disesuaikan dengan keperluan kita. Beberapa amera memiliki perintah yang mudah dimengerti dibanding jenis lainnya. Perbandingan mudah atau susah dapat anda simpulkan jika anda sudah mencobanya. Juga perhatikan time delay dari mulai kita tekan tombol shoot sampai gambar selesai diambil (shutter lag), kamera tertentu ada yang delaynya sangat lama, tetapi ini juga berpengaruh dari kondisi ruang dan cahaya tempat kita mencoba kamera tersebut. Coba juga lensa zoomnya (optical zoom), apakah dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Ketahuilah juga berapa lama waktu yang harus ditunggu dari mulai menghidupkan kamera sampai kamera siap untuk digunakan. Jangan lupa mencoba LCD dan viewfindernya.

Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya
 
Ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu kemampuan, spesifikasi, dan kekurangan dari kamera yang anda taksir untuk dibeli itu. Bertanya kepada pakar, atau orang yang sudah pernah menggunakan akan sangat membantu kita untuk menentukan apakah kamera tersebut layak untuk dibeli. Beberapa website di internet banyak memberikan review tentang kamera digital, mulai dari yang mengulas secara global sampai direview sedetail-detailnya. Tempat diskusi di Internet juga sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi sebelum membeli kamera digital.

Fitur tambahan
 
Banyak kamera digital yang dilengkapi dengan fitur tambahan, salah satunya yang selalu ada adalah kemampuan untuk merekam gambar bergerak (video). Pada kamera digital, fitur ini hanyalah sebagai tambahan saja dan kemampuannya sangat terbatas. Harap anda tidak menentukan keputusan membeli kamera digital dari kemampuan kamera tersebut untuk merekam video. Hasil rekaman video dari kamera digital tidak akan bisa maksimal, kamera digital didesign untuk menghasilakan foto diam secara maksimum. Jika anda lebih berniat merekam video, sebaiknya dipertimbangkan untuk membeli handycam atau alat sejenis yang memang dibuat untuk merekam video.

Pertimbangkan membeli card reader
 
Card reader adalah alat tambahan yang digunakan untuk membaca memory card pada kamera digital. Pada saat kita membeli kamera digital, pasti sudah disertakan kabel dan driver untuk mentransfer/memindahkan foto dari kamera ke komputer. Namun jika kita menggunakan alat yang disebut card reader, maka kita akan menghemat waktu untuk mentransfer dari kamera ke komputer dan dilakukan dengan cara yang sangat mudah, selain itu jika kita menggunakan card reader, maka kamera kita tidak perlu dihidupkan (on) dan akhirnya kita juga bisa menghemat umur battery kita.

sumber :
kamera-digital.com

Kamis, 18 Juli 2013

Jual Kamera

  



 





Nikon D3100

Harga : Rp. 6.200.000,-
Bonus : MMC4GB+TAS+ANTIGORES

Spesifikasi Kamera Nikon D3100 :

-Ukuran (L x W x H cm) 12.44 x 9.65 x 7.3 cm
-Berat (kg) 0.6 kg
-Warna Hitam
-Tipe Nikon D3100
-Ukuran Layar (in) 3.0
-Megapiksel 14.2
-Fitur HD Recording|Image Stabilization|Wide Angle
-Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)
-Input USB
-Output Component Video|Composite Video|USB|HDMI
-Resolusi Layar 230k dots
-Tipe Baterai Li-Ion
-Format Foto JPEG & RAW
-Ukuran File Foto 4608x3072
-Format Video MOV
-Video HD Ya
-Resolusi Video 1920x1080
-Focal Length 27 - 83 mm
-Range Aperture Lensa f/3.5 - 22
-ISO Range 100-3200
-Range Shutter Speed 1/4000 - 30 detik
-Built in Flash Ya
-Tipe Memory Card SD/SDHC/SDXC
-HDMI Port Ya
-Tipe Layar TFT LCD

Kamera Nikon sudah tidak diragukan lagi untuk kualitas gambarnya sudah banyak orang yang merekomendasikannya. Keluaran dari Nikon dengan tipe Nikon D3100 merupakan kamera DSLR bagi Anda fotografer pemula dan hadir dengan harga yang terjangkau. Dengan berbagai teknologi mutakhir, memudahkan Anda untuk mengambil gambar dalam kondisi apapun dengan kualitas yang menawan. Kamera ini dibekali dengan resolusi hingga 14.2 megapiksel dengan sensor CMOS DX-format serta sudah termasuk lensa 18-55mm. Rekam momen berharga Anda dengan kualitas Full HD. Dengan desain yang kompak, Anda kini dapat membidik objek kapanpun dan dimanapun. Dengan berbagai fitur canggih lainnya, bidik gambar dan hasilkan kualitas gambar yang prima dengan Nikon D3100.

Nikon D3100 Sebagai kombinasi dari image-senson shift dan VR image stabilization akn membantu menghasilkan gambar yang tajam serta meminimalisir gambar blur saat Anda melakukin zoom in atau zoom out. Kamera ini juga dilengkapi Motion Detection untuk membantu menghasilkan gambar yang kebih tajam dengan secara otomatis memiliki shutter speen yang lebih cepat dan ISO lebih tinggi untuk mengatasi objek yang bergerak ataupun guncangan ketika sedang mengambil gambar.


Olympus E-pl3 Pen Kit (mirrorless)

Harga : Rp. 5.500.000,-

 

 

Spesifikasi:

Updated 12MP Live MOS sensor
120 Hz 'Fast AF' focus system with 35-point area AF
Clip-on flash (included)
Built-in autofocus illuminator light
460,000 dot tilting LCD screen (16:9 aspect ratio)
Dual-core TruePic VI processor
1080i60 movies in AVCHD format
Shadow tone adjustment control
Revised and expanded Art Filter mode (with quick preview option)

BONUS:
DLP UV Lens Protector
SDHC Transcend 8Gb
Camera Bag

Canon Eos 1000d

Harga : Rp. 3.000.000,-

 

 

 


 [ SPESIFIKASI KAMERA ]
* 10.1 Megapixel CMOS sensor
* EOS Integrated Cleaning System
* 7-point wide-area AF system with f/5.6 cross-type centre point
* Up to 3 frames per second
* 2.5†LCD with Live View shooting
* DIGIC III image processor
* Compatible with SD and SDHC memory cards
* Compact and lightweight body
* Digital Photo Professional RAW processing software
* Fully compatible with all Canon EF and EF-S lenses and EX-series Speedlites

[ KONDISI KAMERA ]
• Baru Dan Tersegel
• Brand New In Box (BNIB)
• Original
• Garansi Resmi PT.DATASCRIPT 1 Tahun
• Full Set

[ KELENGKAPAN ]
* Kamera Canon EOS 1000D Kit EF-S 18-55mm
* Dus
* Battery
* Strap CANON ( Tali )
* Kabel Data
* CD
* Body Cap
* Kabel AV
* Charger
* Buku Manual
* Kartu Garansi
* Tas
* Memori


 

Rabu, 12 Juni 2013

Teknik menggunakan lampu kilat/Flash Light/ speed Light eksternal

Ada beberapa teknik pengunaan lampu kilat yaitu bounce flash, diffuse flash, direct flash, off camera flash.

Teknik bounce flash (pantul)

Tujuan mengunakan teknik ini adalah untuk memantulkan cahaya dari flash ke permukaan yang lebih besar seperti langit-langit atau dinding. Dengan memantulkan cahaya dari flash, maka cahaya ruangan yang ada menjadi lebih merata dan halus. Teknik ini baik digunakan di dalam ruangan dengan langit-langit yang tidak terlalu tinggi.

Teknik Diffuse Light (menyebarkan cahaya)

Tujuannya sama dengan bounce yaitu membuat cahaya lebih merata dan halus. Teknik ini bisa dicapai dengan mengunakan aksesori seperti Gari Fong lightsphere atau stofen omnibounce. Dengan salah satu aksesori ini, kita bisa menyebarkan cahaya ke seluruh arah. Teknik ini baik digunakan di dalam ruangan yang relatif kecil.

Teknik Direct Flash (langsung)

Cara mengunakan teknik ini adalah dengan mengarahkan flash langsung ke subjek. Biasanya hasil dari direct flash cukup kasar, maka dari itu sering dihindari. Tapi kalau kita tidak bisa melakukan teknik bounce atau diffuse karena keterbatasan lingkungan, maka teknik ini bisa dilakukan.

Teknik Off Camera Flash

Tujuan teknik ini adalah untuk menghasilkan cahaya yang tearah pada suatu subjek. Misalnya dalam potret manusia, mengunakan teknik ini dengan benar dapat menghasilkan foto objek seperti tiga dimensi. Untuk mengunakan teknik ini, diperlukan penghubung antara kamera dan lampu kilat. Alat penghubung antara lain seperti kabel sinkronisasi (cable sync flash), atau wireless trigger (alat pemantik nirkabel). Dengan adanya alat penghubung, kamera bisa mengatur satu lampu kilat ataupun beberapa lampu kilat yang disusun dalam beberapa kelompok.  Ada beberapa kamera Digital SLR tingkat menengah seperti Nikon D90 dan Olympus E-620 memiliki wireless trigger built-in sehingga tidak memerlukan alat penghubung tambahan. Tapi biasanya, fitur ini ada kelemahannya seperti jangkauan yang pendek dan tidak terlalu bisa diandalkan di setiap situasi.
Sebagai Fotografer, kita dituntut untuk bisa menyadari dan memilih teknik terbaik tergantung situasi, kondisi dan hasil yang ingin dicapai. (j-red)

Semoga membantu.

sumber : oom digit

Minggu, 02 Juni 2013

Belajar Fotografi Foto Produk

Gambar atau foto portret produk yang representatif sangat penting untuk membuat orang tertarik membeli produk anda. Karena semua orang tahu bahwa melalui internet calon pembeli tentu saja tidak bisa melihat secara langsung produk yang anda jual.

Lalu, bagaimana caranya agar anda bisa mendapatkan hasil foto portrait yang baik? Berikut ini ada beberapa tips yang bisa membantu anda membuat foto produk yang baik:
 
1. Sediakan waktu khusus untuk memotret. Usahakan agar anda bisa berkonsentrasi penuh untuk memotret produk anda. Jika terburu-buru, hasil foto produk anda akan terlihat tidak maksimal dan kurang baik.
 
2. Memotret di siang hari. Jika anda menggunakan peralatan kamera standar (bukan kamera professional atau jasa fotografi, atau foto studio), lebih baik gunakan kekuatan sinar matahari untuk pencahayaan. Hal ini penting diperhatikan karena kekuatan sinar flash dari kamera kadang membuat warna produk menjadi berbeda dengan aslinya dan kekuatannya tidak mencukupi untuk bisa menampilkan keindahan produk anda. Selain itu jika produk anda termasuk benda yang bisa memantulkan sinar dan anda menggunakan sinar flash, akan tampak ada pantulan cahaya di produk anda.

 
 
Photo by: aldiphotography

3. Tata rapi produk anda. Jangan asal memotret, untuk produk sandang, pasang produk pada manekin, buka lipatannya, dan jika mungkin, setrika terlebih dahulu agar tidak terlihat garis bekas lipatan. Pakaikan pada model, agar calon pembeli bisa membayangkan bentuknya saat dikenakan.
 
4. Perhatikan detail. Jika produk memiliki detail yang ingin ditonjolkan, ambil foto dari beberapa sudut. Dan juga foto close up di foto studio detail yang ingin diperlihatkan.
 
5. Ambil beberapa foto untuk satu produk. Hal ini akan memudahkan anda untuk memilih foto terbaik yang akan ditampilkan.
 
6. Pergunakan backdrop polos. Sebisa mungkin gunakan latar belakang polos untuk memudahkan proses pengeditan.
 
7. Edit foto sebelum di-upload. Besarnya file foto yang kita upload akan mempengaruhi kecepatan download website/blog kita. Sesuaikan resolusi dan besarnya gambar yang akan di-upload. Biasanya resolusi yang cukup ”web friendly” adalah resolusi vga (800×600 pixel).
 
8. Be creative! Jangan hanya memotret produk apa adanya. Tambahkan elemen-elemen lain yang bisa mempercantik produk. Siapa tahu elemen tersebut malah bisa kita jual juga.

 
Photo by: aldiphotography
 
Jika anda mengalami kesulitan dalam membuat foto produk anda , dan budget anda terbatas, StudioFotografi akan bantu dengan sepenuh hati mewujudkan webstore/blog anda dengan maksimal
dikutip dari berbagai sumber

Sumber : http://studiofotografi.com 

Rabu, 22 Mei 2013

Tehnik Landskip

Lagi iseng dan suntuk, akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan juga dari camera canon 350D 
ini saya berikan info sedikit tehnik pemotretan landskip, semoga ini bermanfaat untuk kawan semua.

Tips Memotret Landscape Agar Lebih Baik
Terlepas jika Anda pemula di dunia fotografi atau sudah berpengalaman, bagi banyak dari kita, cinta pertama kami adalah fotografi landscape. Ada sesuatu yang sangat ajaib tentang foto landscape sempurna dibuat yang tidak bisa tidak menarik perhatian seseorang. Di sisi lain lensa, memotret alam tidak hanya memberikan kita kesempatan tak terbatas untuk gambar yang menakjubkan, tetapi juga berfungsi sebagai cara yang bagus untuk menantang diri kita sebagai fotografer.
 
 

Setiap saat, unsur-unsur dalam alam bisa berubah, yang secara drastis dapat mempengaruhi hasil foto. Sementara fotografi landscape yang bagus mungkin tampak sulit untuk dikuasai, tapi tidak menakutkan seperti yang Anda mungkin pikir. Dalam tutorial fotografi landscape ini, saya telah mengumpulkan daftar teknik dan tips yang pasti akan membantu Anda belajar bagaimana untuk mengambil foto pemandangan yang menakjubkan. 
 
 

Carilah elemen latar depan yang bagus untuk memaksimalkan kedalaman dan perspektif

Anda akan kagum bagaimana tindakan sederhana termasuk elemen latar depan dalam foto landscape benar-benar dapat mengubah adegan. Dengan menambahkan elemen latar depan foto Anda, gambar langsung dapat menggambarkan sensasi yang lebih dalam perspektif dan kedalaman. Tanpa itu, foto mungkin terlihat terlalu datar untuk selera Anda.
Ini juga lebih baik untuk menggunakan lensa wide-angle. Lensa wide-angle, dengan desain meningkatkan rasa kedalaman dalam jepretan. Menggabungkan ini dengan elemen latar depan benar-benar akan membuka ruang yang dirasakan dalam adegan.
Dengan lensa wide-angle elemen latar depan akan tampak jauh lebih besar dari objek latar belakang, memaksimalkan rasa mendalam.

 

Manfaatkan cuaca buruk

Ketika cuaca buruk menyerang banyak fotografer berkemas peralatan mereka dan pulang. Apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa mereka kehilangan beberapa peluang luar biasa untuk fotografi landscape bagus.
Kita semua telah melihat tak terhitung banyaknya foto yang telah diambil pada hari-hari cerah. Yang baik-baik saja. Tapi, pikirkan tentang foto-foto Anda telah melihat yang terdiri dari alam paling buruk: mobil terbenam di tumpukan salju setelah badai salju misalnya, awan hujan yang dramatis itu adalah hal yang  luar biasa untuk dilihat
Karena kebanyakan orang takut ketika terjadi cuaca buruk, dan tinggal di dalam, ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk menangkap beberapa foto yang bagus. Sebagai seorang fotografer mencoba untuk tidak membiarkan cuaca buruk menakut-nakuti Anda, tetapi intrik Anda untuk menangkap beberapa gambar yang mengagumkan.
Mendokumentasikan cuaca buruk yang terjadi (atau bahkan setelah itu telah berlalu) yang menarik bagi pemirsa untuk melihat.
Hanya pastikan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan tetap aman saat memotret adegan cuaca buruk. Selalu menempatkan keselamatan Anda terlebih dahulu.

Fotografi landscape yang terbaik memerlukan perencanaan

Sering kali, ketika Anda melihat sebuah gambar dari sebuah foto landscape yang bagus, Anda berpikir untuk diri sendiri "Wow, pencahayaan dan komposisi yang begitu sempurna! Fotografer beruntung dengan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. "
Biasanya, hal ini jauh dari kebenaran!
Foto pemandangan paling indah mengambil sejumlah besar waktu dan perencanaan. Ini hampir tidak mungkin bagi seorang fotografer untuk muncul di sebuah lokasi pada waktu acak pada hari acak dan mengharapkan hasil yang bagus.
Jika Anda ingin menangkap foto terbaik untuk adegan yang diberikan yang terbaik dari sebuah lokasi sebelumnya dan mengambil gambar beberapa tes sepanjang hari. Dengan begitu bisa melihat bagaimana pencahayaan alami mempengaruhi kejadian dan tahu kapan Anda harus kembali.
Kemudian, ketika Anda kembali, Anda dapat tiba sekitar 30 menit sebelum waktu, mengatur komposisi Anda dan siap untuk mengambil gambar bagus ketika pencahayaan bergerak sempurna ke tempatnya.
Sebagai aturan praktis, biasanya yang terbaik untuk mengambil foto landscape selama golden hour (atau magic hour) saat setelah matahari terbit atau sebelum terbenam.

Kreatif dengan menangkap berbagai sudut/angle

Banyak fotografer baru naluriah menembak foto pemandangan dengan menetapkan tripod mereka di tanah di tingkat mata dan kemudian membingkai tembakan. Ya, hal ini dapat mengakibatkan sebuah foto yang baik, tapi banyak peluang besar lainnya sedang dilewatkan
Jika Anda benar-benar ingin foto Anda menonjol dari karya fotografer lain, Anda harus bekerja keras untuk membingkai pengaturan umum dalam cara yang kreatif.Anda dapat melakukan ini dalam beberapa cara. Cobalah menangkap sudut pandang yang berbeda. Menembak dari atas tinggi atau sangat rendah ke tanah. Susun tembakan menggunakan Out of Focus Foreground Framing. Posisi unsur-unsur alami dalam sebuah adegan dalam cara yang unik. Menangkap adegan di malam hari. Gunakan refleksi. Dan lain sebagainya.

Bracket eksposur Anda

Ketika Anda memulai dalam fotografi landscape, Anda akan melihat bahwa mengambil satu foto biasanya tidak mengakibatkan menangkap potensi penuh adegan itu. Seringkali, daerah gelap terang tidak pas.
Masalah ini umum dapat dengan mudah dipecahkan dengan bracketing eksposur Anda dan Anda harus membuatnya menjadi praktek umum untuk melakukannya pada setiap menembak landscape.
Bracketing eksposur Anda hanya berarti untuk menangkap komposisi yang sama dengan tingkat eksposur ganda. Biasanya, itu adalah antara 3-5 jepretan bervariasi dalam kecerahan eksposur. Hal ini memungkinkan Anda untuk memaksimalkan jangkauan dinamis dalam sebuah foto.
 
 

Berikut adalah cara kerjanya: 
Menangkap satu gambar menggunakan pengaturan kamera Anda dianggap sebagai suatu keseluruhan eksposur yang tepat untuk pemandangan. Kemudian, gunakan tombol eksposur kompensasi (jika pemotretan dalam mode otomatis) atau aperture, shutter speed atau pengaturan ISO (jika pemotretan dalam mode manual) untuk memaksa one stop overexposure. Selanjutnya, memaksa one stop underexposure. Hal ini mengakibatkan tiga eksposur berbeda.
Jika Anda ingin menangkap lima eksposur, hanya diperlukan dua tembakan. Satu dengan dua stop overexposure dan lain dengan dua stop underexposure.
Kemudian, dalam perangkat lunak pengedit foto, seperti Adobe Photoshop, Element, Lightroom atau Apple Aperture, Anda dapat secara otomatis menggabungkan 3-5 foto bersama untuk membuat satu foto dengan rentang dinamis yang lebih menarik.
Semua elemen dalam adegan, dari bayangan gelap hingga highlight terang akan terekspos dengan benar.

Biarkan alam menjadi guru Anda

Anda bisa mempelajari semua tips dan trik di dunia tentang bagaimana untuk mengambil foto pemandangan atau landscape yang lebih baik, tetapi tidak ada sekolah atau workshop yang akan mengajarkan Anda bagaimana menjadi seorang fotografer landscape yang lebih baik dari alam itu sendiri.
Hanya jam praktek di lapangan dengan mata terbuka dan keinginan untuk kreativitas akan membuat Anda seorang fotografer yang lebih baik.
Jadi, segera keluar dan mulai menerapkan tips dan teknik saya telah berbagi dengan Anda sehingga Anda dapat belajar bagaimana memanfaatkan masing-masing untuk keuntungan penuh. Anda akan menemukan apa yang berhasil dan apa yang tidak untuk adegan yang berbeda dan menemukan trik Anda sendiri sepanjang jalan .

beberapa di bawah ini hasil jepretan laennya :


 



 

 
 


 

Selasa, 23 April 2013

Tips Teknik Fotografi Panning



Panning adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure. Jika terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Jarang dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa bagian subjek yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto.
Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang
Pemotretan panning harus terencana. Ambillah subjek yang terpisah cukup baik dari background. Cobalah temukan background yang memiliki warna cerah atau berciri jelas yang akan menghasilkan pola menarik dari warna-warna yang diblur. Pada saat pemotretan, waktu yang tepat dan halusnya gerakan kamera merupakan faktor yang sangat penting. Awali mengikuti subjek sebelum melepas rana, lepaskan rana, lakukan terus hingga terdengar suara klik rana menutup kembali. Putar seluruh badan saat mengikuti gerakan subjek, jangan melakukan hanya dengan menggerakkan kepala dan bahu saja. Panning membutuhkan kemampuan praktek, terkadang fotografer profesional pun tidak selalu berhasil dalam setiap jepretannya.
 
Panning menggunakan rana berkecepatan rendah, biasanya 1/15 atau 1/30. Penggunaan kecepatan rana lebih rendah membutuhkan tripod untuk mencegah timbulnya gerakan vertikal kamera yang tidak
 
diinginkan. Untuk mencegah overexposure dengan kecepatan rana rendah pada cuaca terang, gunakan film berkecepatan rendah.
Berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah! :)  

Tips Teknik Fotografi Panning



Panning 

adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure. Jika terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Jarang dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa bagian subjek yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto.

Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang
Pemotretan panning harus terencana. Ambillah subjek yang terpisah cukup baik dari background. Cobalah temukan background yang memiliki warna cerah atau berciri jelas yang akan menghasilkan pola menarik dari warna-warna yang diblur. Pada saat pemotretan, waktu yang tepat dan halusnya gerakan kamera merupakan faktor yang sangat penting. Awali mengikuti subjek sebelum melepas rana, lepaskan rana, lakukan terus hingga terdengar suara klik rana menutup kembali. Putar seluruh badan saat mengikuti gerakan subjek, jangan melakukan hanya dengan menggerakkan kepala dan bahu saja. Panning membutuhkan kemampuan praktek, terkadang fotografer profesional pun tidak selalu berhasil dalam setiap jepretannya.
 
Panning menggunakan rana berkecepatan rendah, biasanya 1/15 atau 1/30. Penggunaan kecepatan rana lebih rendah membutuhkan tripod untuk mencegah timbulnya gerakan vertikal kamera yang tidak
 
diinginkan. Untuk mencegah overexposure dengan kecepatan rana rendah pada cuaca terang, gunakan film berkecepatan rendah.
 
Berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah! :)

Senin, 11 Maret 2013

Mengenal Kamera Digital SLR dan DSLR

SLR

Kamera refleks lensa tunggal‎ (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.



DSLR

(Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex Camera) adalah kamera digital yang menggunakan mechanical mirror system dan pentaprisma unuk mengarahkan cahaya dari lensa menuju optical viewfinder yang berada pada kamera)


DEPRTH OF FIELD

Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur. Depth of field sangat tergantung pada: Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal. Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar. Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan. Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan subjeknya. Macam-macam lensa Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.

Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens).

 Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya.

Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung. Lensa Tele.

 
Lensa Tele merupakan kebalikan lensa wide angle.

 Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.


Lensa Zoom.

Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.


Lensa Makro.

Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil. PERBEDAAN SLR DAN DSLR Pada dasarnya dua kamera ini bekerja dengan cara kerja yang sama namun pada kamera DSLR tidak lagi menggunakan film karena telah digantikan oleh CMOS image sensor. Sehingga hasil foto yang didapat dapat dengan mudah di cetak karena telah menggunakan teknologi digital. biasany hasil foto akan di masukan pada sebuah MMC(multi media card). Perkembangan Kamera SLR Dan Kamera DSLR Kamera DSLR {Digital Single Lens Reflex} Dan Kamera SLR {Single-lens reflex (SLR) camera}

Pada prinsipnya, kamera SLR dan DSLR memiliki cara kerja dan komponen yang sama. Yang membedakan adalah penggunaan film. Kamera SLR menggunakan film sebagai medium penangkap, sedangkan kamera DSLR tidak lagi menggunakan film. Sebagi gantinya, kamera DSLR menggunakan CCD atau CMOS.


hal2 yang perlu diperhatikan dalam memilih dan membeli kamera digital SLR atau DSLR untuk pemula.

Memilih dan membeli kamera digital SLR (DSLR) merupakan hal yang gampang2 susah, apalagi untuk pemula yang berkantong pas2n seperti saya. Untuk anda yang berkantong tebal, anda tinggal memilih yang berharga mahal atau kelas high-end, karena di dunia fotografi, harga biasanya ga bo’ong, kalo mahal ya artinya emang bagus. Tapi untuk saya, Harganya yang bisa ngabisin jatah makan dua bulan, membuat saya berpikir keras untuk memilih salah satu penawaran dari produsen yang semuanya menggiurkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan membeli kamera digital SLR (DSLR) ini. yuk kita bahas. Apa Kebutuhan Anda Ada sangat banyak pilihan di pasaran dengan berbagai macam varian harga dan fitur.

 
sebelum menentukan, pikirkan dulu tujuan anda membeli kamera digital SLR, fitur apa yang penting untuk anda. Anda ingin kesederhanaan sebuah kamera DSLR atau anda tipe fotografer yg ingin mengeksplorasi semua kelebihan yang ditawarkan sebuah kamera SLR.

Perhatikan Ukuran sensor CCD atau CMOS yang digunakan untuk menangkap image. Walaupun banyak sekali variasi ukuran, namun umumnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu FullFrame, APS-C dan Four-Thirds. Bagi sebagian orang, ukuran sensor (megapiksel) tidak terlalu penting, yang lebih penting adalah masuk kategori mana sensor2 tersebut.

sensor2-a

Yang membedakan ketiga macam sensor tersebut adalah Crop Factor, gambar diatas menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran sensor, semakin kecil area tangkap layarnya. pada hasil image, terlihat sperti menggunakan focal length (1.5x or 1.6x lebih panjang untuk APS-C, 2x untuk Four-Thirds).

Bagi sebagian pengguna DLSR pemula, crop factor bukan merupakan hal utama, tapi perlu dipertimbangkan jika anda ingin menggunakan DSLR sebagai pengganti kamera SLR lama anda, dan jika anda sudah memiliki koleksi lensa yang mahal2, ada baiknya anda mempertimbangkan untuk membeli DSLR Fullframe, karena jika tidak, gambar yg dihasilkan akan berbeda dengan SLR biasa.

Hal lain yg perlu diperhatikan memilih kamera digital SLR atau DSLR adalah antishake systems. karena gambar yang diambil pada pencahayaan kurang ataupun diambil dari jarak jauh akan rawan menjadi buram (blur) karena gerakan tangan atau kamera yg tidak disengaja. Image Stabilization ini dirancang untuk menghindari hal ini

speed

Hal berikutnya yg harus diperhatikan dalam membeli kamera digital SLR atau DSLR adalah kecepatan. baik kecepatan fokus ataupun kecepatan memotret. kamera DSLR entry level pun memiliki kecepatan yg lebih baik daripada kamera saku high-end. Semakin mahal semakin meningkat pula kecepatannya. hal ini diperlukan apabila anda sering memotret objek bergerak misal mobil yg sedang melaju atau burung yang sedang terbang.

what

Yang tidak kalah penting adalah ukuran dan berat body kamera, anda yg terbiasa dengan kamera saku tentu akan kagok atau sedikit kesulitan jika langsung menggunakan DSLR Nikon D3 misalnya. sebaiknya dimulai dari yg berukuran compact semacam Nikon D60 atau Canon EOS 400D

Kurang lebih begitulah hal2 yang perlu diperhatikan dalam memilih dan membeli kamera digital SLR atau DSLR untuk pemula. mudah2an bermanfaat




Jenis2 dan Macam2 Lensa Kamera DSLR

  yang beredar di pasaran sangat beragam, hal ini tentu sangat membingungkan pemula seperti saya yang ingin upgrade kit lensa bawaan kamera dslr. Masing masing lensa kamera dslr mempunyai fitur dan fungsi yg berbeda satu sama lain. Hal ini biasanya ditandai dengan penggunaan notasi pada setiap lensa. Sayangnya, beda merk beda pula notasi lensa-nya. berikut ini saya coba untuk memberikan pengertian cara membaca notasi-notasi pada Jenis2 dan Macam2 Lensa Kamera DSLR yang beredar di pasaran.


Jenis-jenis dan Macam-macam Lensa Canon
  • EF – Lensa Canon EF bisa digunakan pada semua kamera digital slr Canon EOS. EF singkatan dari Electro Fokus, yaitu memiliki auto fokus yg digerakkan oleh sebuah electro motor yang terintegrasi pada bodi lensa. Semua kontak antara Lensa dan bodi kamera dikendalikan secara elektrik, sama sekali tidak ada kontak mekanis antara lensa dan bodi kamera
 
  • USM – Ultrasonic Motor Drive – Lensa EF yang dilengkapi dengan USM drive, akan memberikan performa autofokus yang lebih cepat, akurat dan tenang, dan mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan yang menggunakan motor drive AF . Ada dua jenis USM, ring-type USM and the micromotor USM. Ring-type USM selalu disukai karena unggul performa dan efisiensi, dan memberikan full time manual fokus operasi tanpa beralih dari modus AF.

  • IS – Image Stabilizer – Berfungsi memiminimalkan atau bahkan menghilangkan gambar yang kabur karena goyangan pada kamera dengan bantuan accelerometer

  • L Series Lenses – Kasta tertinggi dan termahal dari jajaran Lensa kamera Canon yang memiliki performa optical yang superior. dibuat dengan konstruksi yang solid. sehingga tahan dipakai secara intensif, dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi apa pun. Lensa ini bisa dikenali dengan lingkaran merah di sekeliling bagian depan depan lensa.
 
  • EF-S – Mounting Lensa ini adalah turunan dari EF lens mount dibuat untuk kamera Canon DSLR dengan APS-C sized image sensor.

Selasa, 05 Februari 2013

Street Fotografi Tips, Teknik Dan Inspirasi

Memotret orang di jalan adalah sebuah tantangan. Di sini kami memberikan beberapa tips dan teknik yang akan benar-benar bermanfaat bagi yang ingin mengembangkan keterampilan dalam Street Fotografi .
 
Mengetahui Peralatan Anda 


Apapun kamera yang Anda gunakan, Anda harus tahu peralatan Anda secara menyeluruh. Anda perlu memiliki peta setting kamera Anda. Anda harus dapat menyesuaikan pengaturan kamera tanpa mengalihkan mata Anda dari view finder. Satu-satunya cara untuk menguasai ini adalah dengan berlatih. 
Periksa daftar lokal Anda 

Street Fotografi bukan hanya tentang motret di jalanan. Apa pun yang Anda potret di tempat umum berada di bawah Street Fotografi. Periksa setiap hari koran lokal Anda untuk lihat jadwal event atau apapun yang akan digelar di sekitar kota Anda. Pilih topik atau acara yang menarik dan pergi ke sana. Keuntungan dari daftar yaitu akan menjadikan foto-foto yang Anda potret selalu menarik. 

Terus Bergerak 

Ketika kita memotret di jalan-jalan, subjek tidak akan muncul di depan kamera. Kita perlu mencari aksi atau subyek yang menarik, jika Anda duduk di satu tempat kemungkinan sangat kurang. Terus berjalan di jalan yang Anda pilih untuk memotret. 

Jadilah Selalu Siap 

Jangan bersantai. Selalu siap dengan kamera untuk memotret. Orang-orang akan selalu bergerak di sekitar Anda. Jika Anda melewatkan aksi, itu tidak akan datang lagi. Jadi siap untuk mengambil foto. 

Mendekatlah 

Jika foto Anda tidak cukup baik, Anda tidak cukup dekat. mendekatlah dan dapatkan foto dengan detail. 

Jadilah Hormat

 Bersikap sopan dan hormat dengan orang-orang di jalan-jalan. Jika seseorang tidak ingin kita ambil fotonya, kita harus meninggalkannya. Jangan berdebat dengan mereka. Jika beberapa orang ingin melihat foto-foto mereka di kamera, perlihatkanlah pada mereka agar mereka merasa senang.

Perhatikan Backgrounds Anda 


Apa yang terjadi di balik subjek Anda adalah benar-benar penting. Sebagian besar latar belakang akan menambah daya tarik tersendiri untuk foto Anda, tapi kadang-kadang latar belakang akan mengalihkan perhatian. Pilih latar belakang dengan bijaksana. 

Gunakan Natural Light 

Cahaya ini sangat penting bagi semua genre fotografi. Gunakan cahaya alami sebanyak mungkin - pagi dan sore adalah waktu terbaik untuk memotret. 

Jangan lebih sering memotret, tapi seringlah berpikir

Mentang-mentang dengan kamera digital bahwa semua orang bisa memotret beberapa frame tanpa repot-repot berpikir atau mengkomposisi. Sebelum Anda memotret, mempelajari tempat dan orang-orang yang Anda ingin foto. Misalnya jatuhnya cahaya, aksi orang, framing dll. Kualitas sangat penting daripada kuantitas.

Berinteraksi dengan subjek Anda


 Berbicara kepada orang-orang adalah sesuatu yang harus selalu lakukan. Mencuri moment dan memotret tanpa mencolok - tapi kemudian pergi ke depan dan berbicara dengan orang yang baru saja dipotret. Terkadang, lebih baik untuk berinteraksi dahulu, terutama saat pemotretan portrait. Anda dapat memilih untuk berbicara, atau kadang-kadang senyum pengakuan sudah cukup.

Ada lebih banyak untuk fotografi jalanan atau street fotografi. Anda dapat menggunakannya sebagai metode dokumentasi atau mempelajari suatu budaya tertentu. Atau, menyoroti isu-isu sosial, atau berkonsentrasi pada humor. Jangan membatasi diri Anda untuk setiap definisi yang ketat fotografi jalanan. Dunia adalah milikmu. Pergi dan Jelajahi.
Beberapa foto untuk inspirasi street fotografi anda